Selasa,15
Selasa,15

I'm alone (again!)

maaf sudah lama saya nggak nge blog (emang ada yg baca?). begitu banyak yang ingin saya ceritakan, sampai-sampai saya tidak tahu harus memulai dari mana. oke, tentang cerita yg lalu. sebenarnya saya tidak tahu tentang perasaan saya. tetapi saat terakhir kali melihat dia(mas itu) beberapa hari yang lalu, saya merasa biasa-biasa saja. entah apa itu artinya. yang jelas akhir-akhir ini saya tidak begitu memikirkan dia. oke, kita beralih ke kisahku selanjutnya.
akhir-akhir ini blogku terisi dg nama sahabatku. dia menyatakan perasaanku beberapa saat yg lalu. Aku benar-benar sangat tidak menyukai keadaan seperti ini. Aku sedang tidak bisa memahami perasaanku. Aku sadar, aku membutuhkannya. Ak belum siap dan tidak rela jika dia meninggalkanku. Tapi aku juga belum siap untuk mencintai lagi. Aku terlalu konsisten dalam setiap perasaanku. Dan aku belum bisa melupakan 'yg dulu'. dia sudah banyak membantuku. dia yg menyelamatkanku dr masa sulitku. dia brhasil membuatku tersenyum, tertawa. Begitu banyak kebaikannya hingga aku tidak sanggup membalasnya. Aku tidak mau menyakitinya. Dan dg keadaan ini aku tahu ak telah menyakitinya, aku benci hal ini :'(. Tahukah kamu bahwa menyakitimu sama saja dg menyakitiku? Aku tidak sejahat itu hingga tidak mempedulikan perasaanmu. Aku sangat tahu, lebih drpd yg kau kira. Aku sungguh tidak bermaksud menyakitimu. Maafkan aku, sahabatku. Jujur aku masih ingin di dkatmu, menjadi sahbatmu. Tapi aku juga tidak mau kalau kamu harus mengorbankan perasaanmu bila brada d dekatku. Aku sudah cukup banyak menyakitimu. Sahbat mcam apa aku ini? Pntaskah disbut sbg sahbatmu? Aku menyayangimu, kamu org yg berarti untukku. Tp aku tidak mau kamu menyalahartikan itu. Sayang bkan brarti cinta kan? Ak membutuhkanmu :(
setelah hari itu, hubungan kami membaik lagi. entah, mungkin karena kami masih saling membutuhkan. tapi, malam ini semua berubah.

"Ak sudah mencoba 2 kali dan ak gagal. Ak mulai merasa lelah untk mengulanginya lg. Mungkn aku akn brhnti skrng. Maaf dan trima kash untk smuax"

Sepertinya aku tidak layak disebut sebagai sahabtnya. aku benar2 tidak punya perasaan. aku menyia-nyiakan cinta yg besar itu, yg mungkin gak akan ada lagi untukku. malam ini begitu buruk, ditambah hujan yang mengerikan :'(. perfect!
tidak ada lagi tempat aku mencurahkan keluh kesahku, tidak ada lagi teman yang akan menemaniku, tidak ada lagi teman smsan ku, tidak ada lagi orang yg akan menyanjungku, tidak ada lagi senyum itu. semua akan hilang. ini smua salahku, ya aku tahu. sudah sepantasnya aku mendapatkan ini. dan tidak layak kalau aku menuntut kebahagiaan. sebab aku sudah merenggut kebahagiaannya. I'll miss you.
Jumat,27
Jumat,27

Saatnya Bangkit

Sejak hari ‘itu’, hubunganku dengan mereka bisa dibilang tidak baik-baik saja mungkin. Ini sedikit mengganggu hidupku. Ada rasa tidak nyaman yang selalu menghantui. Tapi semoga ini cepat berlalu. Sebab sebenarnya aku tidak ingin kehilangan sosok mereka. Aku benar-benar menyayangi mereka dan sudah menganggap mereka sebagai keluargaku, bagian dari hidupku. Hmm, andai mereka tahu itu.
Sudahlah, skip it.
Kita beralih ke masalah utamaku (wew, banyak sekali masalahku). Yeah, cinta. Dia semakin menjauh dariku dan begitu pula aku, menjauh darinya juga. Aku sudah berusaha mati-matian untuk melupakannya, menyibukkan diriku dengan berbagai aktifitas. Tapi, pada akhirnya yang ada di pikiranku pasti dia. Dia, dia dan dia. Zzzzzzz, entah sampai kapan.
Beberapa hari terakhir ini dia selalu datang di mimpiku. Tetapi bukan sebagai bunga tidur, melainkan mimpi buruk. Jadi bagaimana mungkin saya tidak kepikiran dia terus kalau setiap malam dia selalu menghantui saya. Wah, benar-benar seperti setan dia lama-lama. Dan malam ini secara tidak sengaja aku menemukan hal yang cukup mengejutkan lagi. Dan yang jelas membuatku patah hati. Intinya sesuatu yang berhubungan dengan dia dan perempuan lain. Seharusnya tidak perlu kaget ya? Hidupnya kan memang dikelilingi oleh perempuan-perempuan. Tapi entah masih ada rasa sakit di hatiku. Heran juga kenapa aku bisa mencintai lelaki seperti itu. Apa sebenarnya daya tariknya? Suatu saat nanti kalau akau sudah sadar, aku pasti akan sangat menyesal karena sudah pernah mencintai orang seperti itu. Hanya membuang waktu, tenaga, dan pikiran. Wew, sebenarnya mungkin sekarang sduah sadar kali ya? Tapi masih gak rela aja melepas dia. Gak tau kenapa, zz
Dan harus sampai kapan seperti ini? Mungkin sekarang saatnya untuk bangkit. Bangkit dari keterpurukan dan kehancuranku. Tidak ada yang tahu hidupku sampai kapan. Jadi lebih baik menggunakan sisa hidupku untuk hal yang lebih berguna. Well, harus benar-benar disudahi semuanya. Yang harus saya pikirkan sekarang adalah masa depan saya. Lupakan dia dan semua yang telah lalu. Tidak perlu ada air mata lagi, kasihan mata saya. Saya harus bisa membuktikan bahwa saya bisa berdiri sendiri tanpanya.
Selasa,24
Selasa,24

no title

Aku tidak pernah menyangka akan berakibat seperti ini. Awalnya tidak ada yang peduli dengan hidupku. Mau aku jungkir balik kayak apapun mereka juga acuh tak acuh. Tidak ada yang peduli dengan keadaanku yang hancur. Mereka datang di saat hidupku yang kacau balau mulai agak stabil. Aku tahu maksud mereka baik, tapi bukan dengan cara seperti itu. Semuanya dibesar-besarkan dan membuat hidupku tidak stabil kembali. Aku bisa memperbaiki semuanya. Tapi aku yakin semuanya tak akan sama seperti sebelumnya. Terima kasih untuk semuanya. Aku benar-benar menghargai semuanya. Terima kasih, terima kasih, terima kasih. Semoga yang ku takutkan tidak terjadi. Dan maaf ..
Jumat,20
Jumat,20

Tertawa Lepas

20 November 2009. It’s so a great day! Awalnya pagi ini aku benar-benar tidak mood sama sekali. Tapi setelah pulang sekolah, aku dan teman-teman sekelasku nonton film yang ‘sangar’ di kelas. Aku mulai bisa tertawa lepas untuk pertama kalinya setelah kesedihanku akhir-akhir ini. Setelah itu, teman baikku (Jun. Red) mengajakku ke delta untuk melepas stres. Stres karena cinta lebih tepatnya, dia mengalami apa yang sedang ku alami.
Dan kami pun mengelilingi delta. Nongkrong di berryblush, lanjut ke gramedia, ke food court, dan muter-muter. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke WTC dan saat itu langit tampak sangat gelap. Aku berharap hujan datang, aku merindukannya. Setelah dari WTC, kami balik lagi ke delta. Zzz, agak mbulet memang. Gak lama kemudian kami bersiap-siap untuk pulang. Dan…

H U J A N !

Wajahku langsung sumringah. Momen yang selama ini ku nanti telah datang. Dan aku hujan-hujanan untuk pertama kalinya di tahun ini dengan sahabatku. Kami pun mencari taksi di bawah rintik hujan. Aku bisa merasakan kedamaian dalam hatiku. Kerinduanku dengan hujan telah terobati. Sampai di kos ku, aku dan Jun masih berdiri di bawah hujan. Untuk pertama kalinya hujan di Surabaya cukup lama dan aku sangat menikmatinya.
Tapi temanku itu harus pergi untuk les. Jadi, aku meneruskan hujan-hujanan ku dengan teman kos ku ( mbak Viga. Red). Kami menggila bersama. Mulai dari narsis di depan kos, sampai ke loteng. Hahahahaha
Meskipun dingin, aku tak peduli. Aku sangat menikmati hujan kali ini. Puas sekali bisa mengabadikan momen dengan hujan. Aku bisa tertawa lepas, melepas semua kesedihanku hari ini. What a wonderful day it is! Thanks a lot to Jun and Mbak Viga. Kalian membuat hari ini lebih berarti.
Kamis,19
Kamis,19

The Power of Friends

Kejadian semalam masih terbawa hingga tadi pagi. Mood ku pagi ini benar-benar jelek. Terasa sangat enggan beranjak ke kamar mandi untuk pergi ke sekolah. Aku merasa tidak punya semangat hidup. Pandanganku kosong, sama seperti hatiku.
Sampai di sekolah, (seperti biasa) aku hampir terlambat. Selalu datang beberapa menit sebelum bel, bahkan terkadang saat bel sedang/ sudah berbunyi. Hehehehehee, kebiasaan buruk.
Di kelas aku diam (memang berniat untuk diam dan merenung hari ini). Tiba-tiba teringat kalau bahan presentasi matematikaku belum selesai, ohmygod! Akhirnya ku kerjakan dengan sangat bermalas-malasan. Begitu ku dengar bahwa guru matematika hari ini absen, langsung ku tinggalkan pekerjaanku. Dan diam termenung kembali.
Aku mencoba curhat ke Laras dan Kikik (teman-teman dekatku. Red) tentang semua yang terjadi, tapi susah menceritakan secara detail. Aku tidak tahu harus memulai dari mana atau mungkin aku memang tidak sanggup menceritakannya. Akhirnya di tengah pelajaran bahasa Indonesia, aku pindah ke bangku belakang, sebelah Jun (Pendengar setiaku. Red). Dia langsung tahu apa yang terjadi. “ Ada masalah apa lagi?”, tanyanya.
Sekali lagi aku tidak tahu harus menceritakan apa. Jadi ku suruh dia membaca blogku. Aku menjelaskan apa yang terjadi padaku belakangan ini sedikit demi sedikit dan dia mendengarkan dengan seksama (selalu). Sepenggal nasihatnya..

Jun : Aku tahu kok gimana rasanya. Memang berat, tapi ikhlaskan sajalah.
Aku : Susah
Jun : Kamu lho selalu kayak gini. Sama yang sebelumnya juga. Mau sampai kapan?
Aku : Aku gak tahu. Trus aku harus gimana?
Jun : Cari yang lain
Aku : zzzzz, gak segampang itu


Tidak akan mudah bagiku melupakan semuanya dalam sekejap. Dan aku terus merenung setelah itu

Tapi teman-temanku selalu punya cara untuk membuatku tertawa hari ini. Keisengan mereka di tengah pelajaran membuatku sejenak melupakan masalahku. Aku bersyukur mempunyai meraka, yang membuatku tidak punya alasan untuk terus bersedih. Semoga perih ini cepat terobati. Aku menyayangi mereka


Sayang sekali, hanya ada sebagian teman-temanku di foto ini
Rabu,18
Rabu,18

Hanya Diam

Seharusnya aku tidak terkejut mengetahui semuanya. Malam ini menjadi malam penjelasan atas semuanya, semua yang telah terjadi. Aku hanya bisa diam melihat kenyataan itu. Semua perasaanku campur aduk. sedih, kecewa, marah, pasrah, hancur jadi satu. Entahlah, separuh jiwaku serasa terbang entah ke mana.
Sebaiknya aku menghentikan semuanya sekarang sebelum benar-benar terlambat, sebelum menyiksa diriku terlalu kejam.
Doakan saya berhasil, teman-teman
Rabu,18

Rindu yang Menyiksa

Pagi ini tiba-tiba dadaku terasa sakit, serasa ada yang mengganjal di tenggorokanku. Aku merasakan perasaan itu lagi, kehilangan. Aku kehilangan sosok yang ku dambakan. Aku merasa dia menjauh. Meskipun aku ingin menjauh darinya, tapi dalam lubuk hatiku aku tidak rela. Dan sekarang dia yang menjauh, aku harus bagaimana? Yang bisa kulakukan hanya pasrah. Padahal aku ingin menghabiskan sisa waktu sebelum dia lulus di dekatnya. Itu hanya sekedar harapan.
Tidak lama lagi dia pergi, sangat jauh dari kehidupanku. Dan mungkin cukup mustahil aku bisa bertemu dia lagi. Nggak kuat aku membayangkannya. Sekali lagi, perasaan ini bukan rasa biasa. Aku gak bisa melihat betapa merahnya wajahku saat salting di depan dia. Dan betapa bodohnya aku yang menangis karena merindukannya. Dia tak pernah tahu bagaimana senyum bahagiaku setelah melihatnya, bagaimana berdebarnya (berdebar??) jantungku saat bertemu dengannya, serta betapa kecewanya hatiku saat menyaksikan dia melangkah pergi dari hadapanku. Dia tidak akan pernah tahu dan mungkin tidak mau tahu ( yaiyalah, pasti gak penting buat dia).
Semua itu tak akan ku rasakan lagi saat dia sudah ‘pergi’ nanti. Dan waktu itu tidak akan lama lagi. Terus terang, aku belum siap. Sampai kapan ku kan setia mencintainya?
Rabu,18

Mencoba Menjauh

16 November 2009. Sudah beberapa hari putus komunikasi. Hmm, rasanya cukup kehilangan. Tapi aku mencoba menghilangkan rasa itu. Aku mencari kesibukan lain yang mungkin bisa sedikit melupakan kerinduanku. Sebisa mungkin aku tidak melihat hp ku. Wah, itu cukup menyiksa. But, I did it! Sampai detik ini aku masih mencoba menjauh darinya. Memang tidak mudah menghilang dari kehidupannya, sebab aku masih hidup di sekelilingnya. Dan sudah berkali-kali aku melakukan hal seperti ini, menjauh dan mencoba melupakannya. Tapi itu semua gagal saat aku bertemu dengannya, menatap senyumnya. Rasanya sangat berat melupakannya. Jujur, mungkin aku masih tidak rela melepas cinta ini

Cinta tidak harus memiliki

Aku sangat membenci kalimat itu. Menurutku omong kosong kalau orang bisa bahagia hanya dengan melihat orang yang dicintai bahagia. Itu hanya akan menyiksa diri kita saja. Isn’t it?
Sabtu,14
Sabtu,14

Menyadari Sesuatu

Malam ini aku mendengar kalimat-kalimat yang membuatku berfikir sejenak, merenungi apa yang telah terjadi.

Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa wanita tidak diciptakan dari tulang kaki laki-laki. Oleh karena itu, wanita tidak boleh diinjak-injak.
Wanita juga tidak diciptakan dari tulang kepala laki-laki, jadi wanita tidak pernah menggurui pria.
Tetapi, wanita diciptakan dari tulang rusuk pria, dekat dengan hati. Oleh karena itu, wanita harus dicintai. Dan dekat dengan tangan. Sebab wanita diciptakan untuk dilindungi, bukan disakitii
Namun terkadang wanita sering tidak menghargai dirinya, sehingga lelaki dengan mudah mempermainkannya.

Kalimat terakhir itu membuatku tersentak. Seminggu terakhir ini aku melakukan hal-hal yang tak pernah terfikir akan ku lakukan sebelumnya. Aku sudah melakukan hal terbodoh dalam hidupku. Aku merendahkan diriku di depan seorang pria. Dan semua itu sia-sia. Dia sama sekali tidak menghargai apa yang ku perbuat(menurutku). Sungguh bodohnya diriku

Mencintaimu ternyata tidak membuat hidupku kembali mambaik, bahkan tidak jauh beda dengan masa laluku yang kelam. Aku masih tetap menangis. Lalu apa bedanya dengan masa pahitku itu? Dulu aku pikir jika aku bisa melupakan cinta 'immortal' ku, aku akan bahagia dan hidupku akan sempurna lagi. Tapi itu semua salah. Memang benar aku bisa melupakan dia yang dulu, terbebas dari bayang-bayangnya. Sempat aku tersenyum tak percaya dengan semua itu. Namun, cinta baru ini juga membawa kepedihan. Seolah-olah perih yang lama dikemas dalam keadaan berbeda. Bagai keluar dari kandang singa, tapi masuk kandang buaya. Hidupku masih tetap. Tetap kelam, penuh air mata cinta. Sangat sia-sia hidup seperti ini. Namun aku tidak pernah bisa membohongi perasaanku.

Sampai kapan aku membuang waktuku untuk hal seperti ini?
Kamis,12
Kamis,12

sudah jadi PUBLIC SECRET

Semua sudah tahu. Woooo! Saat makan di kantin bareng temenku, tiba-tiba dia bertanya “hes, kamu deket sama mas itu yo?”. Wew, dia tahu dari pacarnya yang kebetulan teman sekelas mas itu. Fiuh, gak cukup itu saja. Di facebook dengan frontal kakak kelasku juga menyebutkan nama orang yang tak sukai. Dia tahu dari orang yang bersangkutan secara langsung! Huaaaaa, facebook itu layanan umum dan teman-temanku bisa baca. Ditambah lagi teman cowokku di kelas, dia tahu karena nguping pembicaraanku dengan sahabatku. Dasaaaar! Matilah aku, sudah jadi rahasia umum sekarang. Yawes biarlah, mau diapain lagi? Mungkin sudah saatnya. Nasihat temanku “dibuat have fun aja, daripada makan hati”. Oke, just for fun. Tapi cinta itu tetap ada kok 
Kamis,12

Bagaimana Selanjutnya?

Setiap aku bertekad untuk melupakannya dan menjauh darinya, dia selalu datang. Lalu harus kuapakan perasaan ini? Aku tidak bisa mengerti maksudnya. Aku tidak bisa menebak maunya. Dia begitu menyebalkan hari ini , seharian aku tidak melihatnya dan dia tidak menghubungiku. Di facebook dia membahas unas dengan teman-temannya. Itu membuatku merasa semakin ingin mati, sesak nafasku mendengar kata itu. Hingga malam dia tidak muncul. Dan aku sadar bahwa aku sangat membutuhkannya, aku gak sanggup dan gak siap kalau dia meninggalkanku. Aku benar-benar mencintainya. Ini bukan perasaan sembarangan, andai dia tahu itu. Tangisku semakin ingin pecah saat sadar bahwa hipotesisku benar. Dalam hitungan hari, dia akan ‘pergi’. Aku belum siap bangun dari ‘mimpi-mimpi’ seperti kemarin.

Kamis,12

Perpisahan Akan Datang

Rasanya ingin sekali aku menghabiskan waktu untuk mengkhayal menjadi miliknya. Itu akan sangat menyenangkan daripada melihat hp ku yang diam tak bergetar, tak ada sms dari dia. Itu semakin membuatku stres. Akhirnya aku tertidur di samping hp ku. Sore saat aku terbangun tetap tidak ada balasan sms. Sepi, hampa rasanya. Aku merindukannya. Sekuat tenaga aku berusaha menahan diri untuk tidak memikirkannya. Sampai pukul 8 malam hp ku bergetar. Takut rasanya membuka sms itu, takut kecewa karena terlalu berharap. Tapi akhirnya aku tersenyum lebar. Sms dari dia! Tak ku sia-siakan kesempatan itu. Awalnya basa-basi seperti biasa. Tapi lama-lama dia menanyakan pertanyaan yang frontal menurutku “kok kamu bisa suka ak, dek?”. Wow, ak gak tau harus jawab apa. Namun, akhirnya aku menceritakan yang sebenarnya dan aku curhat kisah lamaku padanya. Lama, sampai tengah malam lagi. Aku menangis, entah. Semua kekhawatiranku memuncak. Kelulusan dia gak lama lagi, dan artinya perpisahan itu akan datang. Orang-orang yang ku sayang selalu pergi saat perpisahan tiba. Aku sangat membenci PERPISAHAN. Itu hal yang sangat ku takutkan. Membayangkannya saja sudah membuat dadaku sesak. Aku tak sanggup menghadapinya, aku belum siap kehilangan orang yang berarti LAGI dalam hidupku. Karena aku tidak siap bila harus menangis lagi sepanjang hari.
Rabu,11
Rabu,11

Seserpih Kisahku

Cinta itu rumit. Begitu pula kisahku. Aku pernah memendam perasaan yang sangat dalam kepada seseorang, seseorang yang sangat ku cintai. Dia juga pernah mencintaiku, tapi mungkin rasa itu tak sebesar dan sedalam cintaku padanya. 4 bulan kami pacaran terasa sangat menyenangkan, seingatku kami tak pernah bertengkar. segalanya berjalan sempurna. Hidupku seolah tak ada beban. Setiap hari aku tersenyum saat melangkahkan kaki ke sekolah. Harapan bisa bertemu pujaan hatiku memberi motivasi tersendiri bagiku. Namun, kebahagiaan itu tak selamanya bersemi. Seiring masa smp ku berakhir, berakhir pula kisah cintaku dengannya. Berjuta janji dan kasih tlah dia berikan padaku. Sakitnya luar biasa saat dia menggantungkan hubungan kami. Tanpa kabar dia menyiksa batinku. Setiap hari aku menangis, merindukannya. Menantinya datang kembali dalam pelukanku. Namun itu semua sia-sia. saat dia memberi kabar padaku, dengan sempurna pula dia menghancurkan hidupku. Sepihak dia memutuskan hubungan denganku. dan dengan mudah dia memintaku menjadi sahabatnya saja. Setega itukah lelaki? Setidak berperasaan itukah mereka? Jawaban yang tak pernah terbayang sebelumnya. Aku tidak pernah mengira saat seperti itu terjadi dalam hidupku.
Berantakan, itulah hidupku selanjutnya. Tak bisa berhenti menangis, memikirkannya. Dan aku masih berharap itu semua hanya mimpi buruk. Semua benda pemberiannya seolah mengingatkanku pada kenangan manis bersamanya dan itu membuatku semakin tersiksa. Tak ada yang bisa mengobati lukaku, terlalu dalam, terlalu pedih. Bukan berlebihan, tapi itulah kenyataannya. Kenyataan yang pahit dan meracuni tubuhku.
Sangat lama aku merasakan kepedihan itu sendiri. Terkadang dia datang sebagai sahabat, namun hanya sesaat. Setelah itu dia pergi lagi, menyisakan air mata kembali. Terus seperti itu hingga satu tahun berikutnya. Akhirnya ada seseorang yang lain datang dalam hidupku. Dia membuatku tersenyum lagi. Dia sempat membuatku jatuh hati. Namun perasaan itu tetap tidak bisa membuatku melupakan cintaku yang dulu. Sungguh tak bisa dimengerti. Harus kuapakan hatiku agar aku bisa melupakan cinta menyakitkan itu. Ku jalani hari dengan berpura-pura mencintai, namun akhirnya ku sadar kalau itu akan sangat menyakitkan baginya. Akhirnya kuputuskan untuk menjauh darinya, membuatnya memebenciku. Usahaku membuahkan hasil. Dia memutuskan hubungan denganku akhirnya. Aku senang karena tidak harus menyakitinya lagi dan aku tidak harus mengucapkan kata "putus" kepada orang lain, karena aku tahu rasanya diputuskan. Sangat menyakitkan.
Setelah kisah itu berlalu, aku menjalani hidupku seperti sebelumnya. Masih terbayang cinta lamaku, dan selalu berharap hal yang mustahil terjadi. Harapan kosong, yang tak akan terwujud.
Susah sekali melupakannya, bahkan sudah terhitung dua tahun aku mencintainya. Terlalu setia dan terlalu bodoh diriku. Cinta yang dulu kuanggap sebagai surga dunia kini menjadi neraka dalam darahku. Momen indah bersamanya bahkan menjadi duri dalam daging, terlalu menyakitkan untuk diingat.
Hingga suatu hari aku menyadari, ada seseorang yang mempunyai figur seperti mantanku. Perhatianku langsung tersita, setiap hari aku memperhatikannya. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba datang, perasaan yang udah lama tidak ku rasakan pada orang lain kecuali 'cinta immortal' ku. Dan aku menyadari, bahwa ada sesuatu yang spesial di hatiku untuknya. Aku jatuh cinta lagi, benarkah? Setelah 2 tahun lebih aku tidak bisa merasakan cinta yang lain? Aku sempat tak percaya, tapi itu semua kenyataannya. Senang, tentu. Namun sedih juga. Sebab aku tidak mungkin memiliki yang 'baru' ini. Dia sudah punya cewek. Malangnya nasibku, cinta bertepuk sebelah tangan.
Aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Melihat senyumnya yang jelas-jelas bukan buat aku dan tertawa mendengar canda tawanya bersama teman-temannya. Menyedihkan sekali. Tapi mau gimana lagi? Aku tidak punya nyali untuk memberi tahunya. Kemustahilan itu semakin membuat hatiku teriris-iris. Aku memohon kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik, apapun itu. Namun dalam lubuk hatiku yang terdalam aku terus berharap untuk memilikinya. Sesekali aku smsan sama dia. kesempatan itu tak pernah ku sia-siakan. Namun hanya sekejap, setelah itu dia pergi lagi. Aku sadar dia sudah ada yang punya. Jadi tak seharusnya aku masuk dalam kehidupan mereka. Karena aku tahu rasanya diduakan, aku tahu rasanya dikhianati. Amat sangat menyakitkan.
Hingga akhirnya ku putuskan untuk menyerah. Menerima dengan ikhlas semuanya dan tak akan pernah tahu kapan aku bisa melupakan cinta baruku ini. Sebab perasaan ini sama dalamnya dengan cinta immortal ku dulu, bahkan mungkin lebih dalam. entahlah, aku pasrah.
Tapi tiba-tiba berita mengejutkan datang, dia benar-benar putus dengan pacarnya! Woow, tak pernah ku duga sebelumnya. Padahal dia terlihat sangat menyayangi ceweknya. Tapi putusnya dia dengan kekasihnya bukan berarti ada kesempatan buatku untuk jadi miliknya, meskipun aku sangat berharap. Hmmm, semakin gila aku lama-lama. Tindakan-tindakan frontal bisa saja aku lakukan demi menuruti kemauanku, keras kepala. Itulah aku, tidak pernah berubah dari dulu, zzz
Hingga tiba di mana kegilaanku memuncak, hari senin 91109 aku dengan pedenya meminta tebengan dia ke rumah kakak genku, yah ada acara gen begitulah. Dan dia bersedia, weew! Shock juga aku dan mulailah kebingunganku, mulai dari nyari baju, dandan, dan grogiku yang gila-gilaan. Sudah lama sekali aku tidak merasakan hal sedahsyat itu kepada lelaki, ternyata aku masih bisa jatuh cinta lagi :D, tapi aku tidak mengerti alasanku mencintainya apa.
Dan malam itu adalah malam yang sangat istimewa buatku. Tak pernah terbayang sebelumnya aku bisa sedekat itu dengannya. Dia begitu baik, perhatian dan itu sangat membuatku melayang. Dia juga sempat memberiku sesuatu yang mungkin tidak berarti untuknya, tapi teramat sangat berarti untukku. Dia membuatku terbang dengan motornya, dan aku sangat menyukai itu. Gila nyetirnya, tapi sangat memuaskan. Aku berharap momen indah itu akan terulang lagi, tapi sekali lagi itu hanya harapan.
Kebahagiaanku tak sampai di situ, dia smsan lagi denganku. Dan dia tak henti-hentinya menanyakan ‘sapa orang yang kamu sukai itu dek?’. Gimana coba aku njawabnya? Bisakah aku jujur dengannya tentang perasaanku padanya?
Dan ternyata bisa, besoknya akhirnya aku menyerah. Dia terus menanyakan hal yang sama, lalu aku mengatakan sejujur-jujurnya. Lega, itu pasti. Tapi juga Malu! Mau ditaruh di mana mukaku kalo ketemu dia? Tapi aku berusaha menganggap aku tidak pernah mengatakan apapun ke dia. Jujur, aku tidak bisa membaca responnya. Baru kali ini aku benar-benar tidak bisa membaca perasaan cowok. Wew, susah! Gk ngerti apa sebenarnya yang dia rasakan padaku dan apa maunya. Dia terus melanjutkan smsan denganku sampai hari ini, tepatnya siang tadi. Huff, dan aku terus menunggu sms nya. Kepalaku pusing setiap kali memikirkan dia. Semakin dekat dengannya, semakin takut aku ditinggalkan.
Copyright @ Love, Tears, and the Fantastic High School | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger