Liburan

Liburan adalah hari yang ditunggu-tunggu? nggak juga. Saya sangat tidak menginginkan liburan kali ini. huaaah, heeeelp. Bisa gila terus-terusan hidup seperti ini. Rutinitas setiap hari rata-rata --> tidur, makan, tidur lagi

Emm, ngomong-ngomong saya jarang mandi selama liburan. Nggak tau kenapa rasanya males banget nyentuh air. huehehehe. Lagian gak bau juga kok :P. Nggilani? ah biarin deh. Siapa sih yang mau protes. Manusia sekamar saya aja gak protes, paling cuma geleng-geleng kepala. hihihi

Membosankan? sangat. Eeeerrrrr, bukan hanya itu yang bikin bete. Saya menggila. Gila karena kangen pacar. huaaaa, kangen banget. stres deh di rumah. Semua orang jadi pelampiasan. Kasihan. belum pernah liburan se-tersiksa ini. Kangennya benar-benar tidak menguatkan.

Tuhan, ku mohon persingkatlah waktu liburan ini. Tanggal 19 ato 20 masih lama ya? hiks hiks hiks. Gak peduli deh ultahku d skip, pokoknya aku mau hari di mana aku bisa ketemu dia *sakkarepe dewe*

Yeah :D

Yey! Horee!
Buat ngedapetin foto pacarku ini susah banget biasanya. Kenapa dari dulu gk kepikiran ngambil dari sini ya? Ternyata gampang. huehehehe
Puas deh bisa ngedapetin 9 fotonya sekaligus malam ini :-) :D
Makasih ya sayaang :P

Hikmah

Selalu ada hikmah di balik setiap cobaan hidup. Selalu ada pesan tersembunyi dari Tuhan. Selalu ada rencana yang lebih baik dari-Nya. Terkadang kita harus melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Mungkin kita justru akan bersyukur cobaan itu datang. Sebab ada yang lebih indah setelah rintangan itu melanda. Termasuk dalam kehidupan cinta saya. Dua orang yang sangat diingat oleh pacar saya. Yang mungkin sangat dibencinya. Tapi kalau diingat-ingat lagi mereka juga berjasa. Tanpa mereka aku tidak akan menemukan orang yang benar-benar ku sayangi seperti kekasihku sekarang ini.

Yah, sering saya menyesal pernah menyayangi mereka. Karena kepedihan yang saya dapat dan sampai sekarang mereka masih menyisakan luka. Mengusik kehidupan bahagia saya dengan pacar saya secara tidak langsung. Menyisakan air mata yang teramat banyak.

Sering kali perasaan menyesal itu datang. Sebab sampai sekarang aku masih tidak bisa mendapatkan kepercayaan itu sepenuhnya kembali. Entah sampai kapan akan seperti ini. Setiap dia teringat kejadian itu, aku hanya bisa diam. Pasrah karena penjelasanku tak akan ada artinya. Mencoba memahami perasaannya. Memosisikan diriku pada posisinya. Dan tak ada yang bisa ku lakukan selain pasrah. Hanya berharap suatu saat hari itu datang. Hari di mana tak ada lagi rasa takut dalam hatinya. Rasa takut untuk menikmati kebahagiaan bersamaku. Hari di mana dia memercayai aku sepenuhnya. Hari di mana masa lalu benar-benar sudah tidak mengusik kehidupanku dengannya. Tuhan, mustahilkah aku mengharapkan hari itu datang? Apakah ini suatu permintaan yang terlalu muluk?

Semua indah pada saatnya kan sayang? Iya. Indah saat kita bisa memulai lagi hubungan kita dari awal tanpa bayang-bayang masa lalu. Dan suatu hari nanti keindahan itu pasti datang. Hari yang sangat ku tunggu. Dan akan ku tunggu dengan sabar :-)

Juli

Kamis, 1 Juli 2010
Sudah 4 hari aku tidak bertemu dia karena liburan yang menyesakkan ini. Rinduku sudah tak terlukiskan dengan kata-kata, aku sangat sangat merindukannya. Aku benar-benar gila tanpanya.

Siang hari ini aku dan dia berencana nonton. Akhirnya aku bertemu dia lagi :-). Tepat jam 11 aku sudah tiba di tempat janjian. Aku sangat bersemangat menanti saat-saat bertemu dengannya. Dan pertemuan itu nyaris dibatalkan. Syukurlah dia datang. Saat pertama kali melihat wajahnya hari itu, satu kata menyambutku. ‘kebahagiaaan’. Meskipun acara nonton dibatalkan karena antriannya bak antri sembako, aku tetap bahagia. Karena hanya dengan berada di sampingnya, beban hidupku serasa hilang. Senyumnya adalah anugerah Tuhan yang sangat indah bagiku

Aku menemaninya membeli sepatu, untuk acara mpdk malam ini. Suatu acara yang sangat dibencinya. Tapi dia rela datang demi aku. Bahkan rela membeli sepatu baru. Terima kasih banyak sayangku. Kau semakin membuat hari ini akan menjadi lebih berarti.

Malam hari tiba. Aku mencari sosok orang yang sangat ku sayangi itu di depan pintu masuk ruang mpdk. Dia tampak beda, sangat berbeda. Dan lagi-lagi demi aku dia berpenampilan seperti itu. Aku tersenyum lebar menyambutnya. Malam ini pasti indah bersamanya. Tak lama kami di dalam. Acaranya tak begitu menarik perhatian. Akhirnya dia mengajakku keluar.

Kami duduk di café di lantai atas gramex, menghadap keramaian lalu lintas malam hari. Indahnya lampu-lampu kota malam itu. Tapi tak seindah tatapan matanya. Setiap kata-katanya terekam dalam benakku
“Makasih ya buat malam yang sangat indah ini”
“Matamu indah. Setiap hal dalam dirimu memang indah…”
“Aku sangat menyayangimu”

Malam ini juga sangat indah bagiku sayang. Tak pernah terbayang sebelumnya aku bisa menggandeng lelaki yang sangat ku sayangi saat aku memakai gaun dan kamu mengenakan kemeja rapi seperti itu. Malam yang bisa dibilang langka. Aku bisa menikmati indahnya malam sampai larut di sampingmu. Dan tak perlu kau ragukan, aku juga sangat menyayangimu.

Tak berhenti di situ kebahagiaanku. Kami duduk di pinggir jalan. Memandangi kendaraan yang berlalu-lalang. Memandangi dia, pemandangan indahku. Mendengarkan dia, tertawa bersamanya. Tuhan, terima kasih atas nikmat-Mu. Aku tak ingin mengakhiri keindahan malam ini. Aku tak ingin berpisah lagi. Malam ini jauh lebih indah dari bayanganku sebelumnya.

Bukan malam mpdk-nya yang membuat malam ini berharga, tapi setiap detik bersamanya benar-benar sangat berharga

Sudah, hanya bagian itu yang perlu diingat, tak perlu kelanjutannya. Kebahagiaan yang akan selalu ku kenang sayang. Terima kasih untuk awal Juli yang teramat indah ini :D

Akhir Juni

22 Juni 2010

Diary,
Aku tidak mengerti tentang hukum cinta sebenarnya
Yang ku tahu, cinta tidak untuk menyakiti
Tidak untuk menghancurkan
Cinta ada untuk mengimbangi kesulitan hidup
Bukan sebagai penambah beban hidup
Tapi mengapa aku tidak bisa meringankan beban orang tersayangku
Mengapa aku justru menjadi penyebab kegagalannya
Mengapa aku tidak bisa menjadi sumber motivasi hidupnya
Mengapa aku hanya bisa menyakitinya
Membuatnya semakin menderita
Apa yang salah denganku
Tidak pantaskah aku mendampinginya?
Aku benar-benar merasa tidak berguna
Aku sangat merasa bersalah
Aku mencintainya, sangat
Tapi aku lebih tidak ingin menyakitinya

Juni

1 Juni 2010

Dear Diary..

Pagi ini indah. Sangat indah, karena aku mendapat senyum manis dari pangeranku. Sebuah motivasi untuk menghadapi hari ini. Hari ini adalah hari pertama UAS ku. Dan hari di mana dia berjuang membawa nama baik sekolah kami dalam OSP. Kuselipkan nama dia di setiap doaku. Memohon kepada Allah agar diberi kemudahan baginya untuk meraih impiannya. Andai aku bisa membantu lebih. Aku hanya bisa memberinya semangat dan mengirim doa. Semoga itu dapat sedikit membantunya. Amin

Menjelang siang hari UAS dimulai. Seperti biasa, aku dan teman-teman sekelasku mengawalinya dengan berdoa dan yel-yel kebanggaan kami. Teringat seseorang yang biasa memimpin doa itu. Aku merindukannya. Tapi harus ku tahan karena soal-soal UAS sudah menantiku.

Dua setengah jam berlalu. Tiba-tiba ada pemandangan yang tak pernah ku duga. Dia ada di depan kelas, seseorang yang sangat kurindukan. Sangat senang, bahkan hanya dengan melihatnya dari jauh. Segera ku selesaikan soal-soal itu dan berlari keluar. Aku bahagia melihatnya, aku bahagia menatapnya.

Aku membuka pembicaraan dengan basa-basi. Aku ingin mendengar ceritanya hari ini. Tentang bagaimana OSPnya. Tapi dia pamit pulang kepada salah seorang temanku. Aku hanya bisa terpaku di sana. Ku ikuti dia, tapi tampaknya dia menjauh. Aku tidak berani memulai pembicaraan.

Dan dia melangkah keluar melewati gerbang sekolah. Hampir, hampir jatuh di sana air mataku. Aku tidak mengerti apa maksudnya. Dan aku tidak mengerti apa yang membuatnya bersikap seperti itu. Akhirnya aku berjalan linglung ke kantin sekolah. Dan..pulang

Sampai di atas tempat tidur, aku memeluk Minnie(boneka pemberiannya) dan menangis. Cengeng kan? Aku tidak tahu harus meluapkan emosiku ke mana. Aku sedang sangat merindukannya dan dia bersikap aneh. Lalu terjadi perdebatan antara aku dan dia. Karena tidak kuat membaca setiap perkataannya, akhirnya aku mematikan handphone. Aku mencoba menutup mata dan tidur. Tapi hanya dia yang ada di pikiranku. Aku ingin menyalakan hp ku, tapi aku takut kecewa.

Akhirnya hanya bisa resah di atas kasur. Nangis, berhenti. Nangis lagi. Bodoh

Sore sepulang les, akhirnya aku menyalakan hp ku. Resah sepanjang les karena kepikiran dia. Dan.. yah pada akhirnya saya menangis lagi.

Iya saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya selalu salah. Saya egois. Saya hanya mau menang sendiri. Saya tidak peduli perasaan anda. Itu kan menurut anda?

Bahkan mungkin anda tidak melihat rasa sayang saya, atau memang tidak percaya dengan ketulusan rasa sayang saya. Entahlah

Hari yang tadinya ku pikir akan menjadi sangat indah ternyata berbalik 180 derajat. Semuanya tidak seperti yang ku inginkan. Dan yang lebih menyedihkan, aku tidak punya tempat untuk mencurahkan ini semua. Hanya di sini, di sini. Karena sahabat tersayangku telah pergi. Dan aku tidak mau merepotkan orang lain lagi untuk mendengar kisahku yang selalu berakhir seperti ini. Mereka pasti lelah mendengar ceritaku.

Tidak ada kebahagiaan yang abadi. Aku tahu itu. Tapi kesedihan ini terlalu pahit. Semakin terasa menyakitkan dengan mengingat setiap kenangan bahagiaku dengannya. Aku sangat merindukan itu. Mengapa harus ada air mata lagi? Seperti inikah pembayaran atas kebahagiaan yang aku dapatkan? Tidak adakah cara yang lain? Satu senyum itu sangat mahal ternyata. Harus dibayar dengan air mata sebanyak ini. Aku mulai merasa lelah menangis. Dan aku tidak punya siapa-siapa untuk bersandar. Hanya dia yang ku miliki. Sumber kebahagiaanku, air mataku. Betapa spesialnya orang itu.

‘kamu tuh yang selalu menyakitkan’ ‘terima kasih juga sudah menghancurkan hari saya. Dan terima kasih karena tidak ada saat saya butuhkan’ ‘bisa punya pacar toh? Tak kirain cuma bisa buat kecewa aja’ ‘aku juga egois. Saya akui. Tapi itu nggak pernah keluar kalau kamu nggak egois’ ‘kamu nggak tahu sakitnya aku kayak gimana’

Semua kata-kata itu terekam sempurna dalam benakku. Menghalangiku untuk melakukan aktifitas apapun, selain menitihkan air mata :’(

Awal Juni yang sangat berkesan. Saat kebahagiaan berakhir dengan kekecewaan. Saat keinginan untuk bersamanya seharian hanyalah sebuah impian.



PS : aku sayang kamu lebih dari yang kamu tahu

I'm Coming Back

hello guys
It's been a long time no see ya. I'm coming back. It's holiday, a really boring holiday. I do need him right now. Missing him so damn
I just wanna post a few stories at this last 2 months. It's just a little piece of my love story. However, he's the one for me, the only one in my heart :-)
Copyright @ Love, Tears, and the Fantastic High School | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger