Jumat,02
Jumat,02

Juni

1 Juni 2010

Dear Diary..

Pagi ini indah. Sangat indah, karena aku mendapat senyum manis dari pangeranku. Sebuah motivasi untuk menghadapi hari ini. Hari ini adalah hari pertama UAS ku. Dan hari di mana dia berjuang membawa nama baik sekolah kami dalam OSP. Kuselipkan nama dia di setiap doaku. Memohon kepada Allah agar diberi kemudahan baginya untuk meraih impiannya. Andai aku bisa membantu lebih. Aku hanya bisa memberinya semangat dan mengirim doa. Semoga itu dapat sedikit membantunya. Amin

Menjelang siang hari UAS dimulai. Seperti biasa, aku dan teman-teman sekelasku mengawalinya dengan berdoa dan yel-yel kebanggaan kami. Teringat seseorang yang biasa memimpin doa itu. Aku merindukannya. Tapi harus ku tahan karena soal-soal UAS sudah menantiku.

Dua setengah jam berlalu. Tiba-tiba ada pemandangan yang tak pernah ku duga. Dia ada di depan kelas, seseorang yang sangat kurindukan. Sangat senang, bahkan hanya dengan melihatnya dari jauh. Segera ku selesaikan soal-soal itu dan berlari keluar. Aku bahagia melihatnya, aku bahagia menatapnya.

Aku membuka pembicaraan dengan basa-basi. Aku ingin mendengar ceritanya hari ini. Tentang bagaimana OSPnya. Tapi dia pamit pulang kepada salah seorang temanku. Aku hanya bisa terpaku di sana. Ku ikuti dia, tapi tampaknya dia menjauh. Aku tidak berani memulai pembicaraan.

Dan dia melangkah keluar melewati gerbang sekolah. Hampir, hampir jatuh di sana air mataku. Aku tidak mengerti apa maksudnya. Dan aku tidak mengerti apa yang membuatnya bersikap seperti itu. Akhirnya aku berjalan linglung ke kantin sekolah. Dan..pulang

Sampai di atas tempat tidur, aku memeluk Minnie(boneka pemberiannya) dan menangis. Cengeng kan? Aku tidak tahu harus meluapkan emosiku ke mana. Aku sedang sangat merindukannya dan dia bersikap aneh. Lalu terjadi perdebatan antara aku dan dia. Karena tidak kuat membaca setiap perkataannya, akhirnya aku mematikan handphone. Aku mencoba menutup mata dan tidur. Tapi hanya dia yang ada di pikiranku. Aku ingin menyalakan hp ku, tapi aku takut kecewa.

Akhirnya hanya bisa resah di atas kasur. Nangis, berhenti. Nangis lagi. Bodoh

Sore sepulang les, akhirnya aku menyalakan hp ku. Resah sepanjang les karena kepikiran dia. Dan.. yah pada akhirnya saya menangis lagi.

Iya saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya salah. Saya selalu salah. Saya egois. Saya hanya mau menang sendiri. Saya tidak peduli perasaan anda. Itu kan menurut anda?

Bahkan mungkin anda tidak melihat rasa sayang saya, atau memang tidak percaya dengan ketulusan rasa sayang saya. Entahlah

Hari yang tadinya ku pikir akan menjadi sangat indah ternyata berbalik 180 derajat. Semuanya tidak seperti yang ku inginkan. Dan yang lebih menyedihkan, aku tidak punya tempat untuk mencurahkan ini semua. Hanya di sini, di sini. Karena sahabat tersayangku telah pergi. Dan aku tidak mau merepotkan orang lain lagi untuk mendengar kisahku yang selalu berakhir seperti ini. Mereka pasti lelah mendengar ceritaku.

Tidak ada kebahagiaan yang abadi. Aku tahu itu. Tapi kesedihan ini terlalu pahit. Semakin terasa menyakitkan dengan mengingat setiap kenangan bahagiaku dengannya. Aku sangat merindukan itu. Mengapa harus ada air mata lagi? Seperti inikah pembayaran atas kebahagiaan yang aku dapatkan? Tidak adakah cara yang lain? Satu senyum itu sangat mahal ternyata. Harus dibayar dengan air mata sebanyak ini. Aku mulai merasa lelah menangis. Dan aku tidak punya siapa-siapa untuk bersandar. Hanya dia yang ku miliki. Sumber kebahagiaanku, air mataku. Betapa spesialnya orang itu.

‘kamu tuh yang selalu menyakitkan’ ‘terima kasih juga sudah menghancurkan hari saya. Dan terima kasih karena tidak ada saat saya butuhkan’ ‘bisa punya pacar toh? Tak kirain cuma bisa buat kecewa aja’ ‘aku juga egois. Saya akui. Tapi itu nggak pernah keluar kalau kamu nggak egois’ ‘kamu nggak tahu sakitnya aku kayak gimana’

Semua kata-kata itu terekam sempurna dalam benakku. Menghalangiku untuk melakukan aktifitas apapun, selain menitihkan air mata :’(

Awal Juni yang sangat berkesan. Saat kebahagiaan berakhir dengan kekecewaan. Saat keinginan untuk bersamanya seharian hanyalah sebuah impian.



PS : aku sayang kamu lebih dari yang kamu tahu

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ Love, Tears, and the Fantastic High School | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger