Iya, itu salahku. Kebodohanku karena menyia-nyiakan kepercayaanmu. Tapi sungguh aku tidak pernah bermaksud menyakitimu. Aku tidak pernah ingin melihatmu sedih. Aku juga sakit melihat kamu tersakiti. Tapi sekali lagi, aku tidak pernah bermaksud menyakitimu. Dari sejak kamu masih menjadi sahabatku, aku sudah menyayangimu. Iya, mungkin dulu masih sedikit. Tidak sebesar sekarang. Tapi sejak dulu aku selalu menangis setiap kali kamu tersakiti oleh ulahku. Setiap kata penolakanku dulu menyisakan air mata.
Aku memang jahat, bahkan mungkin sangat jahat bagimu. Seolah-olah tidak pernah peduli perasaanmu. Tapi itu salah. Aku menyayangimu, tulus tanpa syarat. Aku mungkin belum bisa menjadi perempuan yg kamu inginkan. Tapi setiap saat aku selalu mencoba. Aku ingin melihatmu bahagia. Karena setiap senyummu sangat berarti bagiku. Dan hatiku selalu teriris saat melihatmu sedih.
Maafkan aku atas kejadian itu
Mungkin kamu tidak akan pernah lupa
Satu yg ku minta
Percayalah padaku. Tidak pernah sedikitpun tersirat di benakku untuk selingkuh.
Hatiku selalu sakit mendengar setiap tuduhanmu
Maaf maaf maaf
Aku harap kamu bisa memaafkanku dan melupakan semua itu, sayang
Aku memang jahat, bahkan mungkin sangat jahat bagimu. Seolah-olah tidak pernah peduli perasaanmu. Tapi itu salah. Aku menyayangimu, tulus tanpa syarat. Aku mungkin belum bisa menjadi perempuan yg kamu inginkan. Tapi setiap saat aku selalu mencoba. Aku ingin melihatmu bahagia. Karena setiap senyummu sangat berarti bagiku. Dan hatiku selalu teriris saat melihatmu sedih.
Maafkan aku atas kejadian itu
Mungkin kamu tidak akan pernah lupa
Satu yg ku minta
Percayalah padaku. Tidak pernah sedikitpun tersirat di benakku untuk selingkuh.
Hatiku selalu sakit mendengar setiap tuduhanmu
Maaf maaf maaf
Aku harap kamu bisa memaafkanku dan melupakan semua itu, sayang