Sabtu,06
Sabtu,06

Air Mata Lagi

Sejak sore tadi perasaanku campur aduk, emosiku naik turun. Dan malam ini aku menangis. Entah itu air mata apa. Kesedihan, atau hanya emosiku yang terlalu berlebihan. Aku menyayanginya, tidak pernah bermaksud mengacaukan hidupnya. Apa yang harus ku perbuat?

Aku bukan tipe orang yang bisa dengan mudah menyatakan simpati, empati. Aku bukan orang yang bisa dengan mudah melakukan apa yang sebenarnya ingin ku lakukan. Bahkan hanya untuk mengatakan 'aku sayang kamu' secara langsung adalah hal yang luar biasa bagiku. Kalau menurutmu aku tidak peduli, itu salah. Yang sebenarnya terjadi justru aku sangat peduli, tapi aku bingung bagaimana cara mengungkapkannya.
Dan malam ini, saat kau menelfonku. Jujur aku sangat bahagia mendengar suaramu. Dan kamu selalu menyelingi candaan di dalamnya. Terkadang aku bingung sayang, yang mana yang serius dan yang mana yang bukan. Namun jujur, saat kau mengutarakan 3 opsi itu aku terdiam. Mendadak sakit dadaku mendengar kata 'putus'. Dan sekali lagi maafkan aku karena kebodohanku tidak bisa mengutarakan kepedulianku. Saat emosimu meledak-ledak, tidak ada yang bisa kulakukan selain meminta maaf dan menangis.

Mengontrol emosi itu sangat susah. Aku harus berlatih mulai sekarang. Bersikaplah dewasa, hes! Sikap sensitifku benar-benar harus dihilangkan. Saatnya introspeksi diri, berkorban demi orang yang ku sayangi.


Seharusnya aku tidak boleh menulis ini di sini. Karena kamu pasti akan membacanya suatu saat nanti. Dan aku pun sebenarnya tidak ingin kau tahu aku menangis. Tapi, hanya di sini tempatku mencurahkan semua perasaanku.

Love u, dear
Sabtu,06

Rindu

Setiap hari, setiap waktu, setiap saat tidak pernah tidak merindukannya. Apakah setiap pacaran dulu aku seperti ini? Aku benar-benar tidak ingat masa lalu itu. Wew, ternyata aku benar-benar menyayanginya. Lebih besar dari yang ku sadari.

Perasaan saya hari ini naik turun. Tapi yang jelas, detik ini aku merindukannya.
Jumat,05
Jumat,05

Indah pada Saatnya

Tak pernah kusangka akan berakhir seperti ini. 30 Januari 2010 sekitar pukul 3 sore aku resmi kehilangan sahabat istimewaku, tetapi aku mendapatkan seseorang baru yg mengisi hidupku dengan cintanya yg teramat besar untukku. Seorang lelaki yang ku sayangi(pada akhirnya aku menyadarinya), sahabat karibku telah menjadi kekasihku.

Kisah bahagia itu benar-benar dimulai pada hari seninnya. Sambutan heboh dari anak-anak kelas, dan rasa sayangku yang semakin besar dari hari ke hari. Setiap saat aku tersenyum. Setiap malam tak pernah tidak memimpikannya. Hidupku serasa lebih mudah. Tidak ada kata'nggak kangen' setiap harinya.

Ternyata tidak sulit beradaptasi dengan status baru itu. Meskipun awalnya aku sempat merasa takut. Hehehe. Sudah lama sekali aku tidak merasakan kebahagiaan seperti ini. Dan akhirnya saya tersenyum kembali. Terima kasih, sayang :).

050210. Dan hari ini hampir seminggu aku pacaran. Dia mengajakku makan sepulang les. Nongkrong di sana cukup lama. Melewati indahnya malam dengannya(wosh, omonganku rek. haha). Tersenyum, serasa tak ada beban. Entah, momen yang sangat indah.
Tetapi ada suatu kebodohan yang saya lakukan. Karena jarang ngecek isi dompet, aku lupa kalau ada sesuatu yg seharusnya tdak boleh dia lihat. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia melihatnya, mengetahuinya. Dan entah apa yang dipikirkannya. Hanya satu hal yang ku pikirkan, aku sangat takut melukai perasaannya lagi. aku menyayanginya.
Aku hanya diam. Memohon agar dia tidak marah. Meskipun kau bilang tidak marah, sangat terlihat dari wajahmu kalau kamu marah.
Mendadak sesak dadaku melihat kesedihan yang tersirat itu. Hm, sungguh bodoh diriku.

Sayang, aku menyayangimu. Aku mencintaimu. Dan aku benar-benar sudah melupakan masa laluku.







weekend= gak ketemu pacar. zzz
Copyright @ Love, Tears, and the Fantastic High School | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger